Alat
ukur listrik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus
listrik (I),
beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya.
Dalam
pengukuran kelistrikan ada beberapa alat ukur yang kita gunakan. Alat
ukur listrik terdiri atas beberapa macam bergantung pada jenis
besaran listrik yang akan diukur. Berikut ini kami berikan
macam-macam alat ukur listrik yang biasa digunakan di lapangan, yaitu
sebagai berikut:
1.
Amperemeter.
Amperemeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik
untuk DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter
biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika kita akan
mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan Amperemeter
maka harus kita pasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus
mengalir melewati ampere meter.
Bagian
terpenting dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja
dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus.
Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah
yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar
simpangan pada galvanometer.
Ampermeter
terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor
yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas
ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang
ada pada ampermeter.
Selain
amperemeter diatas, di lapangan sering kita jumpai suatu alat yang
digunakan untuk mengukur kuat arus juga yaitu tang ampere.
Biasanya,
untuk mengukur arus listrik, digunakan cara memotong kabel dan hasil
potongan kabel, dihubungkan ke amper meter. Dengan adanya tang ampere
ini, maka kita tidak perlu memotong kabel, namun cukup kabel yang
satu itu di kalungkan tang amper.
Tang
ampere yang standar, biasanya hanya bisa mengukur arus AC dan yang
mahal, baru bisa mengukur arus DC. Jenisnya ada 2 macam,
yang analog dengan jarum sebagai petunjuknya dan yang digital.
2.
Voltmeter
Voltmeter
adalah alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak
komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah
lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai
dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan
sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung
tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).
3.
Ohmmeter
Ohm-meter
adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan
mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat
ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus
listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R),
yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
4.
Multimeter
Multimeter
adalah alat untuk mngukur listrik tegangan (voltmeter), hambatan
(ohm-meter), maupun arus (amper). Multimeter terdiri dari 2 macam,
yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
5.
Wattmeter
Wattmeter
adalah alat ukur untuk daya listrik. Sebetulnya wattmeter adalah
gabungan dari alat ukur listrik dengan alat ukur tegangan listrik,
namun dirancang sedemikian rupa sehingga penunjukkannya menunjukkan
nilai daya listrik yang terpakai.
6.
Wattjam / Watthour Meter
Wattjam
adalah alat ukur energi listrik. Wattjam (Wh = watt-hour) atau
kilowatt-jam (kWh) sebetulnya alat ukur listrik yang banyak terpasang
di setiap rumah. Kita sering salah memahami mengira bahwa alat ukur
yang terpasang dirumah adalah alat ukur daya listrik. Padahal
sebetulnya alat ukur listrik yang terpasang dirumah kita itu adalah
Wattjam. Angka penunjuk pun menyatakan nilai energi listrik yang
terpakai dalam rentang waktu tertentu.
7.
Megger
Megger
dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik
maupun instalasi-instalasi.
Megger
ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara
lain untuk:
- Kabel instalasi pada rumah-rumah / bangunan.
- Kabel tegangan tinggi.
- Kabel tegangan rendah.
- Transformator.
- Dan peralatan listrik lainnya.
8.
Osciloscope
Oscilloscope
adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda bentuk dari
sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu
pada layarnya. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi.
Oscilloscope
terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah cathode (electrode negative
) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah anode
( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh
tertuju pada layar tabung. Susunan ini disebut dengan electron gun.
Elektron-elektron
disebut pancaran sinar katoda sebab mereka dibangkitkan oleh cathode
dan ini menyebabkan oscilloscope disebut secara lengkap dengan
cathode ray oscilloscope atau CRO.
Demikian
sedikit ulasan tentang macam-macam alat ukur listrik yang sering
digunakan di lapangan. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar